Thursday, June 3, 2010

aksara

Di antara lembar kertas dan baris ayat,
kami temukan sebuah jendela.
Di luar jendela, sebuah cermin lama; kotor
berdebu sedang cuba memprojeksi imej masa lampau. Bawa kemari. Kepada waktu nanti.
Aku membuang pandang yang dalam kepadanya,
mencari sang kekaseh yang hilang. Atau mungkin yang belum pernah dikenali.
Dia tetap menulis bait-bait emosi yang resah, mengingati aku yang
tertimbus oleh dosa-dosa masa lalu dari orang lain.
Tetapi maseh kelihatan, kekasehku.
Raut wajah pucat lesi yang sedang bertarung
antara cahaya dan kegelapan di luar.
Ingatan buat helai kertas dan aksara yang
selalu menemukan kita ketika bahasa jadi kaku
dan sang penulis jadi kabur dari jalan panjang
yang sedang dilalui.


-HH, 1 Jun 2010.

No comments: