Tuesday, May 27, 2008

padamu sang perindu

bulan ternyata sangsi malam ini
ketika aku bacakan
cebisan kata-kata lunak
kepada pelacur pondan di lorong gelap yang menyesakkan

ia semacam monyok
dan aku
dalam bayang gelisah itu
amat faham keluh sang bulan yang merindu

bulan merajuk
lalu dikirim sengat dari atas
membuat peluh sejuk terpacul di dahi belengas

pada maksud sang perindu itu, disebutkan
“aku merindui kamu, jangan khianati aku”

dan pelacur pondan tadi teresak-esak
terkenang rindunya pada entah siapa
mungkin, mereka merindui orang yang sama

- 27 mei 2008, bangsar

No comments: